Lini produksi biskuit dapat dengan cepat mengolah biskuit dengan cita rasa yang khas. Saat ini, baik anak muda, anak-anak, maupun orang tua terkadang menjadikan biskuit sebagai salah satu makanan untuk mengisi waktu luang dan hiburan. Biskuit adalah makanan hari raya tradisional yang menggunakan tepung dan bubuk biji-bijian lainnya, minyak, gula atau tanpa gula untuk membuat kerak, dibungkus dengan berbagai isian, dan diolah menjadi makanan hari raya tradisional yang terutama disantap selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Dengan percepatan laju kehidupan dan kenaikan biaya tenaga kerja, penggunaan metode produksi ilmiah, proses teknologi dan peralatan produksi dalam produksi biskuit selalu menjadi isu hangat yang umumnya menjadi perhatian para pelaku investasi.
Saat ini, perusahaan produksi dan pengoperasian biskuit terutama mengadopsi dua metode produksi: satu adalah metode produksi semi-manual dan semi-mekanis; yang lainnya adalah jalur produksi biskuit otomatis mekanis.
Di lini produksi biskuit, ada tiga persyaratan sensorik untuk persyaratan pencetakan biskuit:
1. Bentuk: Bentuknya penuh, ukurannya sama, tidak ada resesi yang jelas, runtuh dan pecah, tidak ada kebocoran;
2. Warna: warna seragam, pinggang dan pantat merah kecoklatan, permukaan coklat kuning, tidak gosong dan tidak variegasi;
3. Organisasi dan rasa: isian kerak tidak memiliki fenomena pengelupasan, kerak tipis, tidak ada bahan mentah dan tidak ada kotoran; keraknya lembut, memiliki rasa produk, dan tidak berbau aneh.
Sebelum produksi lini produksi biskuit, periksa apakah bahan penyiapan memenuhi syarat dan digunakan dengan benar, serta apakah sesuai dengan label untuk mencegah penyalahgunaan. Dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan taraf hidup material masyarakat, kebutuhan masyarakat terhadap kualitas biskuit juga semakin meningkat, dan peran faktor non-harga seperti keamanan, mutu, pemasaran, pelayanan dan manajemen biskuit dalam persaingan industri secara bertahap akan berkurang. tercermin.