Lini Produksi Makanan melibatkan pertumbuhan dan pemanenan tanaman, pemeliharaan hewan, pemerahan susu, penangkapan ikan, dan bentuk-bentuk penangkapan sumber daya alam lainnya. Ini juga mencakup pengolahan sekunder bahan mentah menjadi berbagai macam produk makanan.
Operasi unit persiapan awal berfokus pada pemisahan bahan makanan yang diinginkan dari bahan berkualitas rendah atau tidak diinginkan. Proses-proses ini mungkin termasuk pembersihan, penilaian, atau pengelupasan/pengulitan.
Kontrol kualitas
Pengendalian kualitas dalam produksi makanan sangat penting untuk memastikan keamanan produk, kepatuhan terhadap peraturan, dan menjaga kepuasan pelanggan. Ini juga membantu mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan produktivitas.
Ini mencakup inspeksi, pengujian, dan pemantauan bahan, bahan mentah, pengemasan, dan peralatan untuk memastikan memenuhi standar rasa, nutrisi, dan keamanan mikrobiologis. Hal ini juga melibatkan pendokumentasian dan pelacakan masalah kualitas untuk mengidentifikasi penyebab dan mengambil tindakan perbaikan.
Program pengendalian kualitas yang kuat sangat penting bagi produsen makanan untuk mempertahankan reputasi merek berkualitas tinggi dan meningkatkan pendapatan. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan proses proaktif, seperti memastikan bahwa semua bahan didokumentasikan dan diuji dengan benar, membersihkan dan mensanitasi peralatan secara teratur, dan mengikuti praktik manufaktur yang baik (GMP). Selain itu, pengendalian kualitas dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknologi baru yang fleksibel untuk mengotomatisasi proses, melacak data produksi, dan memberikan visibilitas real-time ke dalam operasi dan rantai pasokan. Teknologi ini juga dapat membantu menyederhanakan proses bisnis, seperti akuntansi, dan mengotomatisasi penagihan, pembuatan faktur, dan proses pembayaran.
Pembelajaran mesin dan analitik
Dalam industri makanan dan minuman, teknologi analisis data terbukti sangat berharga dalam penjaminan kualitas, produktivitas, ketertelusuran produk, dan perencanaan sumber daya perusahaan. Dengan menggunakan pembelajaran mesin dan analitik, sistem pintar dapat mendeteksi anomali atau inkonsistensi dalam proses produksi. Hal ini memungkinkan tindakan perbaikan segera diambil, meminimalkan pemborosan dan kehilangan produk berharga.
Misalnya, platform ERP yang dibuat khusus dapat membantu mengurangi limbah makanan dengan mencatat tanggal kadaluarsa setiap produk saat produk tersebut bergerak melalui jalur produksi. Dengan cara ini, sebuah bisnis dapat mengikuti pendekatan “kedaluwarsa pertama, keluar pertama”, yang memastikan bahwa semua produk digunakan sebelum masa berlakunya habis.
Dari menilai kondisi tanah untuk hasil panen yang optimal hingga memperkirakan dampak pemadaman listrik terhadap kondisi penyimpanan di gudang, analisis prediktif dapat membantu merencanakan bisnis untuk kejadian tak terduga. Alat-alat ini dapat membantu perusahaan menghemat uang untuk perbaikan yang mahal dan mengurangi risiko kehilangan inventaris berharga. Hal ini juga memungkinkan bisnis makanan dan minuman mengambil keputusan yang lebih tepat mengenai menu mereka dan bagaimana mereka dapat melayani selera pelanggan yang terus berubah.
Otomatisasi
Penggunaan otomatisasi dalam produksi pangan memungkinkan Anda meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kualitas produk. Teknologi ini membantu mengurangi limbah dengan memastikan semua produk diproduksi dan dikemas dengan benar. Otomatisasi ini juga meminimalkan kesalahan manusia yang dapat menyebabkan masalah keamanan pangan.
Manfaat lain dari otomatisasi adalah kemampuannya untuk mematuhi undang-undang dan peraturan baru dengan lebih cepat dibandingkan manusia. Hal ini sangat penting khususnya dalam kasus pangan, karena satu permasalahan saja dapat merusak reputasi perusahaan. Selain itu, sistem penelusuran memudahkan pelacakan setiap produk dalam rantai pasok mulai dari asal hingga tujuan.
Salah satu tantangan terbesar dalam otomatisasi produksi pangan adalah biaya investasi awal. Hal ini mencakup pembelian mesin dan perangkat lunak otomatis, serta pelatihan karyawan. Namun, robot kolaboratif kini lebih mudah diakses oleh perusahaan pengolahan makanan kecil, dengan perangkat aplikasi siap pakai dan antarmuka pemrograman yang disederhanakan. Hal ini menjadikannya pilihan bagus untuk mengotomatiskan tugas-tugas bernilai rendah, seperti pengemasan.
Pemeliharaan
Seperti semua fasilitas manufaktur, produsen makanan harus menjaga pemeliharaannya. Namun tidak seperti industri lain, produk mereka ditujukan untuk konsumsi manusia, yang berarti kesalahan yang ceroboh dapat menyebabkan masalah kesehatan dan tuntutan hukum. Untungnya, manajemen pemeliharaan yang efektif adalah cara terbaik untuk memitigasi risiko dan menjaga jalur produksi yang aman dan higienis.
Langkah pertama dalam strategi pemeliharaan makanan yang komprehensif adalah melakukan inventarisasi dan menilai risiko yang ditimbulkan oleh setiap peralatan. Ini akan membantu Anda memprioritaskan perintah kerja berdasarkan dampak kegagalan pada rantai pemrosesan makanan secara keseluruhan.
Menyimpan catatan pemeliharaan yang terperinci penting bagi industri makanan, terutama jika badan pengawas melakukan inspeksi. Hal ini juga akan mempermudah pembuktian kepatuhan. Misalnya, proses digital akan memudahkan pelacakan ketika seorang karyawan menunda jalur pemrosesan (melalui Supervisor Operasi atau QA). Hal ini memastikan bahwa semua benda asing telah hilang dan permukaan yang bersentuhan dengan makanan dibersihkan secara menyeluruh sebelum melanjutkan pemrosesan.