Secara umum, teknologi engah di kembung peralatan lini produksi makanan industri biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Setelah proses penguraian pati pada makanan menjadi dekstrin dan gula, mesin puffing umumnya terjadi pada organ pencernaan manusia, yaitu pada saat orang memasukkan makanan ke dalam rongga, kerja amilase pada air liur dapat menyebabkan pati tersebut. membelah, menjadi dekstrin, maltosa, dan akhirnya menjadi glukosa yang diserap tubuh.
Teknologi puffing berperan sebagai amilase yang menyebabkan pati mengalami proses perengkahan sebelum makanan masuk ke rongga mulut. Dalam pengertian ini, alat mengepul setara dengan memanjangkan organ pencernaan. Hal ini meningkatkan proses pencernaan makanan oleh tubuh dan meningkatkan tingkat pencernaan dan penyerapan makanan kembung. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa teknologi puffing merupakan teknologi pengolahan pangan yang ilmiah dan ideal, serta struktur makanan lebih mudah diserap oleh pengguna setelah makanan dihisap.
Fitur lain dari teknologi puffing pada mesin makanan kembung adalah teknologi ini dapat membuat pati menjadi gelatin sepenuhnya. Di masa lalu, teknologi pengolahan panas yang mematangkan makanan, seperti memanggang, memasak, dll, juga dapat mengubah pati mentah makanan, yaitu pati beta, menjadi pati alfa, yang disebut alfa. Namun, setelah produk dibiarkan selama jangka waktu tertentu, pati alfa yang sudah mengembang menyusut kembali menjadi pati beta, yang disebut “peremajaan” atau “penuaan”. Ini adalah fenomena yang umum terjadi pada semua makanan yang mengandung pati. Setelah “penuaan” makanan tersebut, bentuk tubuh menjadi keras, rasa menurun, dan daya cerna menurun. Hal ini disebabkan ketidaklengkapan pati alfa.
Teknologi puffing pada mesin makanan kembung dapat membuat pati menjadi gelatin sepenuhnya, dan pati alfa yang telah menjadi pati tidak dapat dikembalikan menjadi pati beta setelah ditempatkan, sehingga makanan tetap lembut, rasa enak, dan daya cerna yang tinggi, yang lebih unggul dari teknologi mengepul. Fitur lain dari metode pemrosesan fisik lainnya membuka bidang pemrosesan baru untuk pemrosesan butiran kasar.