Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis (HACCP): Menerapkan sistem HACCP untuk mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya pada titik kritis dalam proses produksi. Pendekatan sistematis ini membantu mencegah, mengurangi, atau menghilangkan bahaya yang dapat berdampak buruk pada keamanan pangan.
Pelatihan Karyawan: Latih dengan benar semua personel yang terlibat dalam proses produksi makanan. Mereka harus memahami praktik kebersihan, protokol keamanan pangan, dan pentingnya menjaga kualitas produk di seluruh lini produksi.
Verifikasi Pemasok: Periksa dan verifikasi secara menyeluruh standar kualitas dan keamanan pemasok yang menyediakan bahan mentah dan bahan-bahan. Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok terkemuka yang mematuhi langkah-langkah kontrol kualitas yang ketat.
Sistem Ketertelusuran: Menerapkan sistem ketertelusuran yang kuat untuk melacak bahan mentah dari sumbernya melalui proses produksi hingga produk akhir. Hal ini memfasilitasi identifikasi cepat dan penarikan kembali produk jika ada masalah yang muncul.
Inspeksi dan Audit Reguler: Melakukan inspeksi dan audit internal dan eksternal terhadap lini produksi untuk mengidentifikasi potensi masalah dan memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan keselamatan.
Pembersihan dan Sanitasi: Tetapkan dan ikuti protokol pembersihan dan sanitasi yang ketat untuk semua peralatan dan permukaan yang bersentuhan dengan makanan. Sanitasi area produksi secara teratur untuk mencegah kontaminasi silang.
Pengelolaan Alergen: Beri label yang jelas pada produk yang mengandung alergen dan lakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi silang dengan zat yang menyebabkan alergi.
Pemeriksaan Kontrol Kualitas: Menerapkan pemeriksaan kontrol kualitas di berbagai tahap lini produksi untuk memastikan konsistensi, pemasakan atau pemrosesan yang tepat, penimbangan yang akurat, dan pengemasan yang sesuai.
Pemantauan Lingkungan: Pantau lingkungan produksi terhadap potensi bahaya mikrobiologis, seperti bakteri atau jamur, untuk mencegah kontaminasi.
Kontrol Suhu: Pastikan kontrol suhu yang tepat diterapkan di seluruh lini produksi, terutama selama penyimpanan, pemasakan, dan transportasi, untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan pembusukan.
Umur Simpan dan Penyimpanan: Tentukan umur simpan yang sesuai untuk setiap produk dan simpan dalam kondisi optimal untuk menjaga kualitas dan keamanan.
Kepatuhan Terhadap Peraturan: Selalu ikuti perkembangan peraturan keamanan pangan yang relevan dan patuhi peraturan tersebut setiap saat.
Perbaikan Berkelanjutan: Terus meninjau dan meningkatkan proses produksi pangan berdasarkan umpan balik, analisis data, dan kemajuan dalam teknologi keamanan pangan.