Dengan semakin cepatnya frekuensi hidup masyarakat, produk makanan cepat saji telah menempati posisi penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga kualitas biskuit juga baik atau buruk. Dalam hal ini, bagaimana sebaiknya kita membeli biskuit, dan kita harus lebih memperhatikannya. Apa masalahnya? Selanjutnya saya akan memberikan beberapa tips dalam memilih biskuit.
Bagaimana memilih biskuit
1. Lihatlah salurannya
Biskuit juga merupakan komoditas. Fenomena pemalsuan dan pemalsuan terjadi pada komoditas. Mereka hanya dapat dibeli melalui jalur formal. Pusat perbelanjaan dan supermarket skala besar umumnya membeli barang secara ketat dan kualitasnya relatif terjamin. Mereka relatif aman untuk dibeli.
2. Perhatikan kemasannya
Setelah membeli merk terkenal, tergantung kemasannya. Kemasan biskuit formal harus mencantumkan produsen, alamat pabrik, nomor telepon, standar pelaksanaan, daftar bahan dan umur simpan. Hal-hal tersebut wajib dicantumkan pada pangan sesuai standar nasional. Saya mendapat sebungkus biskuit dan bahkan belum mengetahui tanggal produksi paling dasar, jadi lebih baik tidak memakan biskuit tersebut, yang pasti akan berbahaya bagi tubuh.
3. Perhatikan bahan-bahannya
Setelah membaca kemasannya, kita harus memperhatikan kandungan inti bahan biskuitnya. Umumnya biskuit yang diproduksi sesuai dengan persyaratan nasional akan mencantumkan daftar bahan produk pada labelnya. Bahan utama pada biskuit pada umumnya adalah tepung atau biji-bijian, minyak dan gula. Perlu dicatat di sini bahwa jika butirannya adalah tepung halus, meskipun kata tersebut terasa bahwa biskuit telah meningkat ke level dalam sekejap. Padahal, nilai gizi biskuit yang hanya berbahan dasar tepung olahan relatif rendah. Jika ditambahkan biji-bijian atau kacang-kacangan kasar lainnya, nilai gizinya dapat ditingkatkan. Artinya biskuit gandum utuh lebih seimbang dibandingkan biskuit biasa. Alasannya lebih kaya.
Dari segi lemak, hampir semua biskuit menggunakan lemak. Meski merupakan lemak yang sama, namun keduanya sangat berbeda. Tumbuhan biasa memiliki nilai gizi tertinggi, sedangkan minyak hewani seperti mentega, lemak babi, dan mentega tidak terlalu bergizi. Namun asam lemak jenuh pun pada dasarnya tidak berbahaya bagi tubuh, sedangkan mentega, mentega nabati, dan minyak sayur terhidrogenasi boleh-boleh saja. Lebih baik makan lebih sedikit.
Untuk kandungan gulanya menurut saya tidak ada bedanya. Anda tidak perlu mempertimbangkan hal ini. Lagipula, barang ini murah sekali, tidak perlu dipalsukan.
Perhatian yang ketat harus diberikan pada bahan tambahan. Biskuit jarang sekali menyombongkan diri bahwa biskuit tersebut alami dan bebas polusi. Pada dasarnya semua rasa biskuit berasal dari perasa dan pigmen. Meski tidak menutup kemungkinan biskuit kelas atas menggunakan bahan baku buah-buahan, namun tidak menutup kemungkinan. Delapan puluh sembilan puluh biskuit semuanya mengandung pigmen, jadi dalam daftar bahannya, semakin sedikit pigmen dan rasa yang muncul, semakin sedikit kerusakan pada tubuh. Hal ini terutama berlaku bagi orang yang suka makan biskuit coklat. Biskuit coklat, seperti coklat, mengandung mentega coklat asli. Ada juga pengganti mentega kakao yang bisa dihindari atau dihindari. Itu tidak membantu tubuh.
Dari segi kandungan minyaknya, secara relatif biskuit dengan kandungan minyak rendah relatif menyehatkan. Pasalnya, sebagian besar biskuit mengandung asam lemak trans. Jika ingin mengetahui kandungan minyaknya, Anda bisa meminjam cara yang biasa digunakan di Internet, yaitu cara tisu, dan menggunakan potongan putih. Bungkus biskuit dengan tisu wajah dan tekan dengan benda berat. Setelah 20 menit, periksa berapa banyak minyak yang menempel pada kertas. Semakin banyak minyak pada kertas, semakin tinggi kandungan lemaknya. Jika rasanya renyah dan tidak berminyak, namun banyak minyak yang meresap ke dalam tisu, berarti kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Secara relatif, biskuit yang mengandung sayuran, kurang asin dan manis, serta memiliki kandungan lemak lebih rendah lebih sehat.
4. Cium baunya
Biskuit yang baik harus memiliki aroma unik seperti butiran biskuit, dan rasa minyaknya relatif segar, sedangkan bahan tambahan dan perasa biskuit yang buruk akan memiliki rasa yang lebih berat. Secara relatif, tidak ada rasa buatan yang dapat menutupi rasa alami biskuit, dan minyak juga dapat dihasilkan. Menggunakan lemak dan minyak berkualitas rendah yang digunakan berulang kali, biskuit jenis ini sangat mudah menghasilkan rasa lemak yang tengik.
5. Rasakan teksturnya
Banyak orang yang salah paham dalam memilih rasa. Ada yang berpendapat semakin renyah semakin baik, ada pula yang berpendapat semakin renyah semakin baik, dan bahkan ada yang berpendapat semakin manis semakin baik. Padahal, ini adalah kesalahan yang sangat fatal. Biskuit yang enak harus dibawa. Aromanya alami seperti biji-bijian, rasa manisnya harus murni, tidak terlalu manis, tidak menempel di gigi saat dikunyah, teksturnya harus relatif padat, serta harus renyah dan garing.